Laman

Kamis, 29 April 2010

Makalah

MAKALAH

TEORI ORGANISASI

PROSES PENETAPAN TUJUAN

ORGANISASI

UNHALU-2.JPG

O L E H :

ASWARDY

C1A1 08 109

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2010

KATA PENGANTAR

BISMILLAH.TIF

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat kerendahan hatinya yang melimpahkan kesehatan dan karunianya kepada penulis sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Proses Penetapan Tujuan Organisasi” ini dapat terampungkan tepat pada waktunya.

Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya pula ditujukan kepada bapak Adrian Tawai, S.Sos, M.Si, selaku Dosen mata kuliah Teori Organisasi ini. Yang tanpa instruksi beliau, penulisan makalah ini tidak akan terwujud.

Akhir kata, sebagaimana peribahasa bahwa tiada gading yang tak retak. Penulispun menyadari bahwa makalah sederhana ini masih sangat jauh dari bentuk kesempurnaan, meskipun bentuk kesempurnaan itu hanya ada pada sang khalik. Untuk itu sumbangsih yang bersifat konstruktif dari kawan-kawan pembaca sangatlah penulis harapkan demi adanya perbaikan pada penulisan yang berikutnya. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Penulis




DAFTAR ISI

Hal

Hal Judul …………………………..…………….……………………………………. i

Kata pengantar ……………………………………………………………………….. ii

Daftar isi ……………………………………………………………………………… iii

BAB I. Pendahuluan

a. Latar Belakang ……...……………………………………………………… 1

b. Permasalahan ……….………………………………………………………. 2

BAB II. Tinjauan pustaka

a. Konsep …………….……………………………………………………….. 3

b. Tujuan ………….…….…………………………………………………….. 9

BAB III. Pembahasan

a. Proses Penetapan Organisasi …………………………………………………. 10

b. MBO ………………………………………………………………………. 15

BAB IV. Penutup

a. Kesimpulan …………………………………………………………. 18

b. Saran ……………………………………………………………….. 19

Daftar Pustaka …………………………………………………………... 20







BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pada awalnya organisasi terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.

Keberadaan organisasi tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya organisasi terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan organisasi.

Dengan demikian, organisasi merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, organisasi terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.

Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi. b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu: 1) Dapat memperbesar kemampuannya 2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi. 3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Organisasi harus berlandaskan tujuan yang jelas dan tepat, untuk itu dibutuhkan cara untuk penetapan tujuan organisasi tersebut. Dalam makalah ini, penulis berusaha untuk menjabarkan proses penetapan tujuan organisasi.

b. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah Bagaimana proses penetapan tujuan organisasi serta apa bahayanya?


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a.Konsep

1. Pengertian Organisasi

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Pengertian organisasi menurut para ahli:

1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia)

2. Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

3. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

4. Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

5. Menurut Schein, Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab. Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.

6. Menurut Kochler, Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara. Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

2. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.

Tujuan organisasi (Goal) merupakan bagian penting dari keberhasilan bisnis. Jika dijabarkan akan menjadi alat bagi manajemen untuk menjalankan bisnis dan mengevaluasi kinerja di semua level. Memiliki rencana jangka panjang yang akan dicapai pada tahun mendatang sangatlah penting. Namun tanpa dijabarkan ke seluruh bagian dari organisasi di tim dan individu secara singkat dan jelas mungkin rencana tersebut tidak akan tercapai. Hal ini juga penting untuk mengukur kinerja secara berkala terhadap rencana yang telah dibuat. Pengukuran ini hanya dapat dicapai jika tujuan telah terdefinisi dengan jelas.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi

1. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan

2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya

3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi

4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota

5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi

Tipe-Tipe Tujuan

Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yaitu :

1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat

2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis

3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil

4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi

5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain

Pertimbangan

· Komunikasi sangat penting - semua tingkat organisasi harus memahami visi, misi dan tujuan dengan jelas. Namun, hal ini sendiri tidak akan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Sangat penting membuat karyawan memahami peran mereka dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Hal ini akan diperoleh dengan cara menjabarkan target di seluruh organisasi. Di beberapa area organisasi mungkin hanya cukup menjabarkan tujuan hingga ke level tim (hanya ketika mereka bekerja bersama dalam tim daripada bekerja secara individu, misal. : tim administrasi atau tim produksi). Dalam beberapa hal, lebih tepat untuk memiliki tujuan per individu. Hal mana yang lebih penditng dari keduanya silakan sesuaikan dengan kondisi organisasi Anda.

· Pernyataan yang digunakan sebagai tujuan / goal organisasi harus formal :

  • Apa yang akan dicapai?
  • Siapa yang akan terlibat?
  • Kapan target akan tercapai?

· Tujuan dan sasaran perusahaan harus menjadi titik awal untuk masing-masing departemen. Karena itu harus dijabarkan kepada tim yang relevan sampai kepada karyawan (individu). Ini merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi kinerja. Namun, ketika menjelaskan apa yang harus dicapai, sangat penting untuk memulai dari pembahasan tentang tujuan tim atau individu dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pencapaian keseluruhan rencana. Karena kebanyakan orang (jika mereka jujur) tertarik dengan ;

  • Pertama, apa yang harus saya lakukan,
  • Kedua, apa yang harus dilakukan tim, dan
  • Ketiga, apa yang harus dicapai oleh organisasi.

Oleh karena itu penting untuk berbicara dengan karyawan tentang ketiga hal tersebut sekaligus juga memperbaruinya secara berkala demi kemajuan.

· Banyak organisasi merasa bahwa mereka telah menjabarkan rencana organisasi dengan mengatakan ’semua orang bisa membacanya’. Seringkali hal ini menjadi kesalahan karena dua alasan. Pertama, rencana organisasi mungkin ditulis menggunakan bahasa manajemen yang tidak mudah dimengerti oleh semua orang. Kedua, goal / tujuan yang dibuat tidak secara khusus menyebutkan apa yang harus dilakukan dan dikontribusikan oleh tiap tim ataupun individu untuk mencapainya.

· Tujuan Organisasi ( Organization Goal )
Dua unsur dari pada tujuan yaitu :
1. Hasil akhir yang ingin dicapai
2. Kegiatan yang dilakukan saat ini untuk mencapai tujuan tersebut

Dalam buku Manullang Davis membagi tujuan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Tujuan primer berupa nilai ekonomis yang diberikan baik langsung ataupun tidak langsung kepada masyarakat dalam pembuatan barang dan jasa.

2. Tujuan kolateralnilai umum dalam pengertian luas demi kebaikan masyarakat

3. Tujuan Skunder, berkenaan dengan nilai ekonomis dan efektifitas dalam pencapaian tujuan diatas.

Fungsi-fungsi tujuan:

1.Sebagai dasar bagi organisasi untuk mencapai hasil akhir.

2.Sumber legitimasi guna mendapat sumber daya.3.Standart pelaksanaan.

4.Sumber motivasi

5.Dasar rasional pengorganisasian.

Parrow membagi tujuan menjadi :

1.Social goals : Tujuan Kemasyarakatan

2.Output goals : Pelaksanaan fungsi organisasi.

3.System goals Pelaksanaan fungsi organisasi

4.Produk goals : Karakteristik barang yang di buat

5.Derivide goals: Tujuan turunan

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :

§ Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.

§ Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang

§ Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing

§ Ada tujuan tertentu

1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

4. Ada tujuan tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :

§ Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif

Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :

· Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.

· Harus ada orang-orang yang bekerja sama.

· Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.

· Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

b. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian Organisasi secara umum dan menurut para ahli

2. Untuk mengetahui manfaat ditetapkannya tujuan organisasi

3. Untuk mengetahui penetapan tujuan organisasi

4. Untuk mengetahui bahaya penetapan tujuan organisasi

Dari Penulisan makalah ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat ilmiah

Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada manajemen organisasi

b. Manfaat bagi penulis

Dapat memberi tambahan ilmu pengetahuan serta pengalaman bagi penulis dan juga sebagai referensi dalam penulisan makalah selanjutnya.

c. Manfaat bagi pembaca

Dapat menambah pengetahuan dan dapat menjadi referensi dalam penetapan tujuan organisasi

BAB III

PEMBAHASAN

a. Proses Penetapan Tujuan Organisasi

Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai. Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi.

1. Misi Dan Tujuan Organisasi

Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.

Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :

1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan

2. Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya

2 unsur penting tujuan adalah :

1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana

2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

2. Unsur Dasar yang Melatar Belakangi Penetapan Tujuan Organisasi

Proses Penetapan tujuan Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi.

Adapun 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :

1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya

2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan

3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing

4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik

5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi

6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.

3. Bidang-bidang Pokok Penetapan Tujuan Organisasi

Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan :

1. Posisi Pasar

Berapa market share yang dapat dikuasai oleh perusahaan, hal ini dengan melihat berapa besar langganan dan produk yang dapat dikuasai, segmen pasar dan saluran distribusi yang digunakan.

2. Produkivitas / Efesiensi,

Adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi. Yaitu dengan menghitung antar input yang digunakan dengan output yang dicapai, yang merupakan efisiensi perusahaan.

3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan,

Tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku. Yaitu dengan memperhatikan teknologi yang digunakan dan sumberdaya yang diperlukan dihubungkan dengan besarnya posisi keuangan yang dimiliki.

4. Profitabilitas

Pencapaian tujuan yang dihitung dengan berapa rupiah yang diterima dengan melakukan riset and develop-ment, tersedianya kapital untuk renovasi teknologi dan kompensasi yang diterima.

5. Inovasi

Yaitu pembaharuan-pembaharuan yang dilaksanakan dengan mengeluarkan produk baru, teknologi yang lebih canggih misalnya, yang didasarkan pada kebutuhan yang terus bertambah.

6. Prestasi dan Sikap Karyawan

Dengan menetapkan tujuan-tujuan yang menyangkut faktor-faktor karyawan dalam pencapaian efektifitas kerja.

7. Prestasi dan Pengembangan Manajer

Dengan memperhatikan pada kualitas manajemen untuk pengembangan para manajer.

8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik

Guna menangani gejolak yang terjadi di perusahaan yang dilakukan oleh para karyawan berupa pemogokan ataupun unjuk rasa, hukum, pemerintah dan kelompok masyarakat lainnya.

4. Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan

Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan “trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan / campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.

5. Perumusan Tujuan

Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi.

Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan

2. Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah

3. Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal

4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi

5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana

6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum

7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.

6. Bahaya yang harus Dihindari dari Penetapan Tujuan Organisasi

(Vibizmanagement – Strategic) – Salah satu tanggung jawab yang diemban oleh seorang pemimpin adalah menetapkan tujuan bagi organisasi. Namun, pemimpin kerapkali salah dalam menetapkan tujuan ini, sehingga justru mengakibatkan dampak buruk dan bencana alias senjata makan tuan.

Riset Lisa D. Ordonez, Maurice Shweitzer dan dua koleganya yang lain, meneliti mengenai masalah ini, seperti pada working paper “Goals Gone Wild: The Systematic Side Effects of Over-Prescribing Goal Setting” dimana penetapan tujuan organisasi justru kerap kali mengakibatkan bencana.

¨ Tujuan yang Terlalu Spesifik

Tujuan mempersempit fokus seseorang terhadap satu hal, sehingga kadang menghilangkan masalah-masalah penting yang sepertinya tidak terkait dengan tujuan yang dikejar. Masalah juga muncul ketika beberapa tujuan yang berbeda sama-sama dikejar dalam satu waktu. Misalnya, ketika tujuan yang ditetapkan adalah produktif atau kuantitas, kadang seringkali orang jadi kurang mementingkan kualitas, yang sebenarnya merupakan fitur penting juga. Hal ini mungkin sekali terjadi pada perusahaan manufaktur, dimana produktivitas pekerja merupakan hal utama yang dikejar.

Time horizon yang kurang sesuai juga menjadi masalah. Misalnya, riset dari Cheng, Subramanyam dan Zhang (2005) yang menunjukkan bahwa pada perusahaan yang merilis laporan keuangan kuartalan cenderung untuk mengalahkan estimasi analis, namun cenderung kurang berinvestasi dalam R&D. Artinya, dalam memenuhi tujuan jangka pendek, seringkali melupakan tujuan jangka panjang.

¨ Tujuan Terlalu Menantang (Ambisius)

Tujuan yang terlalu ambisius juga berpeluang untuk mendorong orang untuk melakukan strategi-strategi yang berisiko untuk mencapai tujuan, bahkan lebih parah lagi, melibatkan perilaku yang kurang etis. Contohnya adalah kasus Enron, yang melaporkan pendapatan fiktif. Selain itu, tujuan yang terlalu ambisius dikhawatirkan akan dapat menimbulkan ketidakpuasan atau gangguan psikologis jika tujuan tersebut gagal dicapai.

¨ Goals, Learning and Cooperation

Karena fokus dalam mengejar suatu tujuan yang spesifik, dikhawatirkan dapat menghambat orang untuk mempelajari metode-metode lain yang dapat membantunya belajar dalam mengerjakan suatu hal. Selain itu, fokus dalam mencapai tujuan juga bisa berpengaruh dalam menurunkan tingkat kerjasama tim karena kecenderungan untuk memperbaiki kinerja sendiri (mencapai tujuan).

¨ Mengurangi Motivasi

Usaha dalam pencapaian tujuan juga ditengarai dapat mengurangi motivasi intrinsik dalam melaksanakan pekerjaan itu sendiri. Hal ini disebabkan karena penekanan reward dari tujuan lebih diutamakan dari esensi dari pekerjaan itu sendiri.

Hasil-hasil yang dicapai oleh penelitian ini mengimplikasikan supaya dalam menetapkan tujuan, organisasi perlu untuk mempertimbangkan seluruh aspek yang berkaitan dengan matang, termasuk risiko-risiko yang dimunculkan oleh usaha pencapaian tujuan tersebut. Sehingga, tidak akan ditemui kasus-kasus seperti konflik tujuan, perilaku yang kurang etis, terhambatnya proses pembelajaran, dan lainnya.

b. Managemen By Objective (MBO) oleh Peter Drucker

Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.

Sistem Management By Objective Yang Efektif

1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.

2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.

3. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai.

4. Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.

5. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.

6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.

Bidang pokok tujuan

Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan. MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :

  1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer
  2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
  3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
  4. Didorong adanya peserta dari bawahan

Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO

Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan. Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur

Kekuatan Dan Kelemahan MBO

Kebaikan-kebaikan program MBO :

  1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
  2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan sasaran
  3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
  4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
  5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu

Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :

  1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
  2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :

a. Gaya dan dukungan manajemen

b. Penyesuaian dan perubagan MBO

c. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi

d. Deskripsi jabatan

e. Penetapan dan pengorganisasian tujuan

f. Pengawasan metoda pencapaian tujuan

g. Konflik anatara kreativitas dan MBO

Unsur-unsur Efektivitas MBO

1. Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan secara mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO.

2. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia berhasil dalam tugasnya atau gagal.

3. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, umpan balik terhadapnya sangat berguna.


BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari Pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :

1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya

2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan

3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing

4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik

5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi

6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.

2. Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan

2. Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah

3. Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal

4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi

5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh pelaksana

6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum

7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.

3. Bahaya-bahaya yang harus dihindari dari Penetapan Tujuan Organisasi

1. Tujuan yang Terlalu Spesifik

2. Tujuan Terlalu Menantang (Ambisius)

3. Goals, Learning and Cooperation

4. Mengurangi Motivasi

3.2. Saran

Perlunya penetapan tujuan organisasi yang baik dan benar untuk perkembangan sebuah organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

http://defickry.wordpress.com/2007/09/13/manajemen-konflik-dalam-organisasi/)

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial

http://indosdm.com/panduan-menjabarkan-tujuan-organisasi-pada-level-tim-maupun-individu-pendahuluan-dan-hal-yang-perlu-dipertimbangkan

http://luzman-interisti.blogspot.com/2008/08/pengertian-organisasi.html

http://muhammadrizky.ngeblogs.com/2009/10/17/penetapan-tujuan-organisasi/

http://muhammadyusuf91.blogspot.com/2009/10/tujuan-organisasi.html

http://organisasi.org/pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lewat_internet_ilmu_manajemen

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/tujuan-tujuan-organisasi/